Beranda
Terjemah
Terjemah Kitab Mutholaah KMI Terlengkap | Buku al-Qira’atu al-Rasyidah Juz 1-4
Februari 27, 2024

Terjemah Kitab Mutholaah KMI Terlengkap | Buku al-Qira’atu al-Rasyidah Juz 1-4

Terjemah Kitab Mutholaah KMI Terlengkap | Buku al-Qirā’ah al-Rasyīdah Juz 1-4


Arti Kitab al-Qirā’atu al-Rasyīdah - Pondok pesantren sebagai institusi pendidikan Islam yang sarat akan tradisi dan nilai-nilai luhur memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter dan pengetahuan para santrinya.

Pondok pesantren telah lama menjadi bagian integral dari budaya dan masyarakat Indonesia. Di balik tembok-temboknya, tersimpan khazanah ilmu pengetahuan yang diwariskan turun-temurun, dipelajari dengan penuh dedikasi oleh para santri. Salah satu elemen penting dalam proses pembelajaran di pesantren adalah buku pelajaran atau yang akrab disebut “kitab” atau “muqarrar”.

Kitab-kitab ini bukan sekadar kumpulan teks dan informasi, melainkan jendela yang membuka gerbang pengetahuan Islam. Di dalamnya terkandung nilai-nilai moral, etika, dan spiritualitas yang membentuk karakter para santri.

Mempelajari kitab-kitab ini berarti menyelami tradisi intelektual pesantren yang kaya dan mendalami ajaran Islam secara mendalam. Salah satu kitab yang banyak digunakan pada kurikulum pondok pesantren modern adalah kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah karya Abdul Fattah Sabri (secara transliterasi: ‘Abd al-Fattāh Ṣabrī) dan Ali Umar (secara transliterasi: ‘Alī ‘Umar).

Kitab ini digunakan sebagai bahan ajar untuk mata pelajaran mutalaah (مطالعة) di Pondok Modern Darussalam Gontor atau pondok-pondok lainnya yang mengadopsi kurikulum Kulliyatul Mu’allimin/Mu’alimat al-Islamiyah (KMI).

Kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah terdiri dari empat juz (bagian). Juz satu “biasanya” digunakan sebagai buku ajar untuk santri tahun kedua, juz dua untuk santri tahun ketiga, juz tiga untuk santri tahun keempat, dan seterusnya.

Tentang Mata Pelajaran Mutalaah dan Problematikanya

Istilah “mutalaah”, “muthalaah”, “mutolaah”, ataupun “muṭāla’ah” merupakan kata serapan dari bahasa Arab, yaitu مُطَالَعَة. Istilah ini secara bahasa berarti hal menelaah (memeriksa, mempelajari, menyelidiki) dengan baik-baik dan saksama.

Secara konseptual, mata pelajaran mutalaah didesain agar para santri dapat menelaah konten atau materi dari buku yang diajarkan, yaitu kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah tersebut.

Memangnya apa yang ditelaah? Buku ini memuat teks bacaan Arab yang mayoritas berupa narasi atau cerita-cerita pendek inspiratif. Setiap materi yang disajikan mengandung pengetahuan, informasi, hikmah, nilai-nilai moral, etika, spiritualitas, dan pelajaran-pelajaran kehidupan.

Selain kandungan isinya, hal yang sebenarnya tak kalah penting dari pelajaran mutalaah ini adalah aspek gramatikal dan gaya bahasa (uslūb) yang digunakan dalam teksnya. Melalui teks-teks atau redaksi buku ini, para santri sejatinya diajarkan untuk menelaah bahasanya, penggunaan diksinya, kosakatanya, aspek sintaksis dan morfologinya (nahwu & saraf), serta estetikanya.

Sebagai contoh, pada awal materi kelima kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah juz 1, judul “Al-Ḥarīq” (Kebakaran), ada redaksi berbunyi:

كَانَ مُحَمَّدٌ نَائِمًا فِيْ فِرَاشِهِ ...

“Kala itu, Muhammad tidur di kasurnya.”

Apabila kutipan ini ditelaah secara saksama, kita bisa merumuskan sebuah struktur untuk menyusun sebuah kalimat berisi suatu kejadian di masa lampau. Struktur kalimatnya berupa: 

kāna + ism kāna + khabar kāna + ẓarf

Struktur ini tentunya sudah dipelajari oleh para santri secara integral pada mata pelajaran “nahwu”.

Jika ingin "serius" menerapkan gaya bahasa ini, santri seharusnya bisa membuat kalimat yang benar secara gramatikal dan elok secara estetika. Dengan demikian, ketika santri ditanyai oleh salah satu ustaz, misalnya:

مِنْ أَيْنَ أَنْتَ؟

“Dari mana kamu?”

Ia tak perlu lagi menggunakan gaya bahasa slang yang tidak tepat dan tak keruan seperti:

آنِفًا أَنَا مِنَ الْحَمَّامِ، أُسْتَاذ.

“Tadi, saya dari kamar mandi, Ustaz”

Dengan menerapkan rumus yang telah didapat dari pelajaran nahwu dan mutalaah tadi, santri bisa menjawab dengan jawaban yang jauh lebih fasih dan “berkelas” seperti:

كُنْتُ مِنَ الْحَمَّامِ، يَا أُسْتَاذ.

Sayangnya, praktik di lapangan kebanyakan tidaklah demikian. Alih-alih berfokus pada analisis dan telaah struktur bahasa sebagaimana yang dicontohkan di atas, para santri justru “dipaksa” untuk menghafalkan belasan cerita tersebut demi bisa menjawab pertanyaan kronologis ketika ujian lisan maupun tulisan.

Alih-alih menguji kompetensi takallum (speaking), qirā’āh (reading), dan kitābah (writing) yang dimiliki santri, para ustaz justru menanyakan, misalnya:

“Siapa yang menolong Ibrahim saat terjadi kebakaran? Kapan atau di mana Muhammad tidur?”

Santri dipaksa menghafalkan teks-teks cerita tersebut tanpa peduli apakah kemahiran berbahasa mereka mengalami progres atau tidak.

Para santri yang tidak hafal materi A, misalnya, akan dihukum sampai ia berhasil menghafalkannya dan menyetorkannya kepada ustaz. Bahkan, berdasarkan pengalaman penulis sendiri, materi baru biasanya hanya akan dimulai setelah semua peserta didik berhasil menghafalkan materi sebelumnya.

Memang, menghafal itu merupakan bagian dari metode belajar dan berguna untuk melatih daya ingat. Tidak ada salahnya menerapkan metode ini dalam pengajaran. Namun, apalah gunanya jika para santri berhasil menghafal puluhan materi namun tidak menguasai satu pun unsur bahasanya?

Padahal, materi-materi tersebut telah didesain sedemikian rupa oleh pengarang buku demi melatih kompetensi membaca, memahami, dan menulis bagi peserta didik. Hal ini selaras dengan kata pengantar si penulis kitab itu sendiri, yaitu Abdul Fattah Sabri dan Ali Umar, yang tersurat pada awal kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah:

“Seiring dengan perputaran zaman, setiap orang berkeinginan untuk menuntut ilmu, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan dan diutamakan adalah pengajaran membaca dan menulis, serta mempelajari tanda-tanda kebesaran Allah di dunia ini. Oleh karena itu, kami telah menyusun empat buku ini dengan dasar bertahap dan mudah dipahami. Buku-buku ini disusun dengan metode pendidikan terbaik dan memperhatikan tahap perkembangan dan pertumbuhan akal budi.”

Inilah problematika yang kiranya banyak terjadi di pondok-pondok pesantren yang masih memuat pelajaran mutalaah dalam kurikulumnya. Pelajaran mutalaah yang seharusnya ditujukan untuk “menelaah” justru malah berkutat pada “muḥāfāẓah” atau hafalan dan mengesampingkan esensinya.

Penerjemahan Kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah

Melihat dan menimbang banyaknya santri yang mengenyam pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor, ataupun pondok-pondok pesantren lainnya yang juga mempelajari buku al-Qirā’ah al-Rasyīdah ini, penulis menganggap perlu adanya terjemahan kitab tersebut secara lengkap dan komprehensif, mulai dari juz 1 hingga juz 4.

Terjemahan ini diharapkan dapat membantu para santri untuk lebih memahami dan menguasai materi-materi dan konten dalam buku ajar ini, terkhusus mereka yang diwajibkan untuk menghafal pelajaran mutalaah, karena salah satu cara mudah dalam menghafal adalah memahami isi yang akan dihafalkan itu sendiri.

Selain itu, terjemahan ini juga diharapkan dapat membantu para ustaz dan pengajar dalam menyiapkan bahan ajar. Terjemahan ini juga cocok bagi anak-anak dalam belajar membaca dan menulis. Terlebih lagi, materi dalam buku ini memuat nilai-nilai positif yang dapat membantu membentuk karakter baik dan saleh pada anak.

Dalam menerjemahkan kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah karya Abdul Fattah Sabri dan Ali Umar ini, penulis menggunakan sejumlah referensi demi menghasilkan terjemahan yang akurat, kredibel, komprehensif, dan mudah dibaca. Adapun sumber rujukan yang digunakan antara lain:

  • Badawī, al-Sa’īd, dan Martin Hinds. Mu’jam al-Lugah al-‘Arabiyyah al-Miṣriyyah. Lebanon: Maktabah Lubnān, 1986.
  • Imamuddin, Basuni, dan Nashiroh Ishaq. Kamus Idiom Arab-Indonesia Pola Aktif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005.
  • Majma’ al-Lugah al-‘Arabiyyah. Al-Mu’jam al-Wasīṭ. Cetakan IV. Kairo: Maktabah al-Syurūq al-Duwaliyyah, 2004.
  • Mas’ūd, Jubrān. Al-Rā’id. Beirut: Dār al-‘Ilm li al-Malāyīn, 1992.
  • Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
  • ‘Umar, Aḥmad Mukhtār. Mu’jam al-Lugah al-‘Arabiyyah al-Mu’āṣirah. Kairo: ‘Ālam al-Kutub, 2008.
  • Wehr, Hans. A Dictionary of Modern Written Arabic. Disunting oleh J. Milton Cowan. Ithaca: Spoken Language Services, 1976.

Terjemah Kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah (Buku Ajar Mutalaah) Juz 1 Lengkap

Sebagaimana telah disinggung di awal, kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah Juz 1 ini diperuntukkan bagi santri tahun kedua Pondok Modern Darussalam Gontor atau pondok-pondok pesantren yang mengadopsi kurikulum KMI.

Terjemah Kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah Terlengkap

Buku ini telah dicetak ulang oleh Darussalam Press (Dār al-Salām li al-Ṭabā’ah wa al-Nasyr), di Ponorogo, Indonesia. Buku juz 1 ini berisi 60 materi berbahasa Arab. Meski demikian, tidak seluruhnya dipelajari. Biasanya, hanya materi-materi populer yang diajarkan karena keterbatasan masa studi.

Berikut ini 60 judul materi kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah Juz 1 karya Abdul Fattah Sabri dan Ali Umar beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia lengkap.

*Klik judul-judul di bawah untuk mengakses teks Arab dan terjemahan selengkapnya

المذياع (Radio)

هُوَ فِي الحَيَاةِ مُرَفّهٌ ۞ وَمُعَلِّمٌ يٌنْبِيْكَ مَا لَا تَعْلَمُ

يَطْوِيْ بِكَ الدُّنْيَا وَإِنَّكَ ۞ لَمْ تَنْتَقِلْ فَكَأَنَّ رَأْسَكَ يَحْلُمُ

...

الزهرة (Bunga)

عَلِيٌّ لَهُ أَخٌ مُسَافِرُ. بَعَثَ لَهُ شَجَرَةَ وَرْدٍ نَاشِفَةً، فَأَخَذَ عَلِيٌّ يَسْقِيْهَا كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى اخْضَرَّ قِشْرُهَا، وَنَبَتَ فِيهَا وَرَقُ صَغِيْرٌ أَخْضَرُ.

...

كلبي (Anjingku)

هَلْ رَأَيْتَ كَلْبِيْ؟ هُوَ لَطِيْفٌ وَجَمِيْلٌ، وَلَوْنُهُ أَبْيَضُ، وَشَعْرَهُ طَوِيْلٌ، وَأَرْجُلُهُ طَوِيلَةٌ، وَرَأْسُهُ كَبِيرٌ. وَهُوَ يَمْشِيْ وَرَائِيْ دَائِمًا.

...

الثور (Sapi Jantan)

أَرَى ثَوْرَيْنِ فِيْ هَذَا الرَّسْمِ. الثَّوْرُ فِي بِلَادِنَا يَدُوْرُ فِي السَّاقِيَةِ الَّتِي تَرْفَعُ الْمَاءَ مِنَ التُّرَعِ وَالْآبَارِ لِإِرْوَاءِ الزَّرْعِ.

...

الحريق (Kebakaran)

كَانَ مُحَمَّدٌ نَائِمًا فِيْ فِرَاشِهِ وَالسَّاعَةُ عَشْرٌ. وَاللَّيْلُ كُلُّهُ ظَلَامٌ وَبَرْدٌ. وَالدُّنْيَا سَاكِنَةُ، لَيْسَ فِيْهَا إِلَّا صَوْتُ الْخَفَيْرِ فِي الشَّارِعِ.

...

كتاب (Surat)

أَحْمَدُ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا يُوسُفُ! كَيْفَ أَنْتَ وَمَاذَا تَعْمَلُ الْآنَ؟

يُوسُفُ: عَلَيْكُمُ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. أَنَا أَكْتُبُ رِسَالَةً إِلَى أَخِيْ عَزِيْزٍ.

...

الساعة (Jam/Arloji)

اِشْتَرَى لِيْ أَبِيْ سَاعَةً مِنْ يَوْمَيْنِ، فَأَخَذْتُهَا فِيْ يَدِيْ، وَوَضَعْتُهَا عَلَى أُذُنِيْ، وَسَمِعْتُ صَوْتَهَا وَهِيَ تَدُقُّ "طَقْ طَقْ"، ثُمَّ وَضَعْتُهَا فِيْ جَيْبِيْ خَوْفًا عَلَيْهَا.

...

الزمن (Waktu)

أَنْتُمْ تَأْتُوْنَ الْمَدْرَسَةَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَّا يَومَ الْجُمُعَةِ، وَتَدْخُلُوْنَ الْمَكْتَبَ لِتَتَلَقَّوْا دُرُوْسَكُمْ. فَيَبْتَدِئُ الدَّرْسُ الْأَوَّلُ وَالسَّاعَةُ ثَمَانٍ.

...

المطر (Hujan)


الطائر (Burung)


الميلاد (Hari Lahir)


النخلة (Pohon Kurma)


الصبي والفيل (Bocah dan Gajah)


الشباك (Jendela)


الذهاب إلى جزيرة الروضة (Perjalanan ke Pulau Rawdah)


عيادة المريض (Menjenguk Orang Sakit)


مصر العزيزة (Negeri Mesir yang Agung)


الأسد والفأر (Singa dan Tikus)


مولد سعاد (Ulang Tahun Su’ad)


يوم العطلة (Hari Libur)


الطريق (Jalan)


الطفل والنحلة (Anak Lelaki dan Seekor Lebah)


صيد السمك (Memancing Ikan)


الراعي والذئب (Penggembala dan Serigala)


الملح (Garam)


الثعلب والعنز (Rubah dan Kambing Betina)


ترنيمة الولد في الصباح (Nyanyian Anak di Pagi hari)


إطلاق الطيور (Melepaskan Burung-burung)


القطن (Kapas)


الحصان (Kuda Jantan)


الآثار القديمة (Peninggalan-peninggalan Kuno)


بلاد الشواطئ (Negeri-negeri Pesisir)


ترنيمة الأم للصبي في المساء (Nyanyian Ibu untuk Anak di Sore Hari)


الببغاء (Burung Beo)


الحداد (Pandai Besi)


اللبن (Susu)


القمح (Gandum)


التماس العذر (Cari-cari Alasan)


الدجاجة وأفراخها (Ayam betina dan anak-anaknya)


عبد الله والعصفور 1 (Abdullah dan Burung Gereja I)


عبد الله والعصفور 2 (Abdullah dan Burung Gereja II)


الفأر (Tikus)


النحلة (Lebah)


ولد نجيب (Anak yang Unggul)


السفر 1 (Perjalanan I)


السفر 2 (Perjalanan II)


الكلاب وفائدتها (Anjing-anjing dan kegunaannya)


الطائر والبنات (Seekor Burung dan Para Gadis)


الشر بالشر (Kejahatan Dibalas Kejahatan)


فصل الربيع (Musim Semi)


عيد وفاء النيل (Hari Raya Banjir Sungai Nil)


الكرم (Pohon Anggur)


حلاوة الكسب (Nikmatnya Hasil Jerih Payah)


النوء (Badai)


لا تحتقر شيئا مهما كان صغيرا (Jangan Menghina Sesuatu Meskipun Kecil!)


العنزان (Dua Kambing Betina)


اللعب (Permainan)


محطة سكة الحديد (Stasiun Kereta Api)


تاريخ الكرسي (Sejarah Kursi)


العين (Mata)

{next}

Terjemah Kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah (Buku Ajar Mutalaah) Juz 2 Lengkap

Terjemah Kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah Terlengkap

Kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah Juz 2 ini diperuntukkan bagi santri tahun ketiga Pondok Modern Darussalam Gontor atau pondok-pondok pesantren yang mengadopsi kurikulum KMI. Buku ini telah dicetak ulang oleh Darussalam Press (Dār al-Salām li al-Ṭabā’ah wa al-Nasyr), di Ponorogo, Indonesia. Buku juz 2 ini juga berisi 60 materi berbahasa Arab.

Berikut ini 60 judul materi kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah Juz 2 karya Abdul Fattah Sabri dan Ali Umar beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia lengkap.

*Klik judul-judul di bawah untuk mengakses teks Arab dan terjemahan selengkapnya

جزاء الصدق (Ganjaran Kejujuran)


الخفاش (Kelelawar)


اللبن والقهوة (Susu dan Kopi)


الأدب أساس النجاح (Adab itu Pangkal Keberhasilan)


العندليب 1 (Burung Bulbul I)


العندليب 2 (Burung Bulbul II)


الحمامة والنحلة (Burung Merpati dan Lebah)


النحلة والزنبار (Lebah dan Tawon)


البومة (Burung Hantu)


مزية التصوير (Kelebihan Fotografi)


أهل الصين (Orang-orang Tiongkok/Cina)


الأمانة كنز (Kejujuran adalah Harta Karun)


النمر (Harimau)


هدية الفبران (Hadiah Tikus-tikus)


المراكب (Kapal-kapal Laut)


ساعة الحائط والمزولة (Jam Dinding dan Jam Matahari)


الإسفنج (Spons/Bunga Karang)


ولا تصنع المعروف في غير أهله (Janganlah Berbuat Baik kepada Orang yang Tak Pantas Menerimanya)


أي مهنة تختار (Profesi Apa yang Kamu Pilih?)


القاهرة والإسكندرية 1 (Kairo dan Aleksandria I)


القاهرة والإسكندرية 2 (Kairo dan Aleksandria II)


الأسد والثعلب (Singa dan Rubah)


الشاي (Teh)


المدعي (Si Angkuh)


الببغاء (Burung Beo)


الصابون 1 (Sabun I)


الصابون 2 (Sabun II)


الأرانب (Kelinci-kelinci)


حيلة العنكبوت (Muslihat Laba-laba)


الماء (Air)


الغراب والجرة (Burung Gagak dan Kendi)


الذهب (Emas)


الفلاح واللفت (Petani dan Lobak)


الأهرام (Piramida-piramida)


جماعة الفيران (Kelompok Tikus)


الطاووس (Burung Merak)


قصب السكر 1 (Tebu I)


قصب السكر 2 (Tebu II)


عن المرء لا تسأل وسل عن قرينه (Jangan Tanya tentang Seseorang, Tanyalah tentang Temannya!)


الفيل (Gajah)


العاج (Gading)


القطان (Dua Ekor Kucing)


القناطر الخيرية (El Qanater El Khayreya)


السمك (Ikan)


الخادم والسمكة (Pembantu dan Seekor Ikan)


مشية الغراب (Jalannya Burung Gagak)


الذئب (Serigala)


الطائرة (Pesawat Terbang)


الشجاعة والجبن (Keberanian dan Kepengecutan)


دودة القز (Ulat Sutra)


الحرير (Kain Sutra)


الصياد والأسد (Pemburu dan Singa)


اللؤلؤ (Mutiara)


جزاء الوالدين (Balasan Orang Tua)


الجمل 1 (Unta I)


الجمل 2 (Unta II)


الآستانة 1 (Astana I)


الآستانة 2 (Astana II)


الفتاة الشجاعة (Gadis yang Pemberani)


رجال المطافئ (Tim Pemadam Kebakaran)


Terjemah Kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah (Buku Ajar Mutalaah) Juz 3 Lengkap

Untuk saat ini, kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah juz 3 masih dalam proses penerjemahan dan akan dipublikasikan secepatnya di laman blog ini.

Terjemah Kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah (Buku Ajar Mutalaah) Juz 4 Lengkap

Untuk saat ini, kitab al-Qirā’ah al-Rasyīdah juz 4 masih dalam proses penerjemahan dan akan dipublikasikan secepatnya di laman blog ini.


Ditulis oleh: Tafkur Bahril Wahid

2 komentar

  1. Administrator
    Administrator
    27 Februari 2024 pukul 18.06
    Karena keterbatasan kami, untuk saat ini judul/juz akan dipublikasi secara bertahap dan berkala. Jika membutuhkan judul pada juz tertentu, silakan "request" di kolom komentar atau hubungi Administrator langsung.
  2. Tafkur Bahril Wahid
    Tafkur Bahril Wahid
    25 Februari 2024 pukul 00.58
    Mencari judul/juz tertentu? Silakan request di kolom komentar atau hubungi kami. 😉